Rabu, 10 Juni 2009

tanda baca (tanda petik ("...")


1) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.

                   Contoh: Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia.”

                     “Aku belum selesai.” Kata Susan, “tunggu sebentar, ya!”


2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

                   Contoh: Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

                     Sajak “Karawang Bekasi” terdapat pada halaman 12 buku ini.


3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

       Contoh: Ia mengenakan celana “cutbrai”

                      Mohammad Ali memukul lawan-lawannya dengan teknik “hit and run”.


4) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

       Contoh: Kata Ibu, “Saya akan pulang besok pagi”

                     “Dul, kamu makan apa?” kata Amir.


5)    Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dalam arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.

Contoh: Kucingku kupanggil “Si Hitam” karena warna bulunya hitam.

                Mengapa guru disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar